PerangaktKeras Komputer Yang fungsinya seperti monitor yaitu untuk menampilkan hasil yg telah di proses adalah
Berbagai materi promosi yang dicetak pasti membutuhkan file desain, mulai dari brosur yang dapat digenggam, standing banner, spanduk, hingga baliho yang bisa mencapai ukuran belasan meter. Di sinilah biasanya muncul pertanyaan, apakah resolusi gambar harus disamakan untuk materi cetak berukuran kecil atau besar? Atau justru ada aturan berbeda yang perlu diterapkan agar hasil cetak bisa lebih optimal? Jawabannya ternyata sederhana, Sahabat Laysander, yaitu kualitas cetak perlu disesuaikan dengan kebutuhan cetak Anda! Jadi tentu brosur dan baliho akan memerlukan desain dengan kualitas yang berbeda. Yuk, pelajari apa saja hal-hal yang perlu Anda perhatikan serta tips dan trik untuk menyesuaikan kualitas desain dengan kebutuhan cetak! Pahami Kebutuhan & Ukuran Media Cetak Desain dengan resolusi yang terlalu besar biasanya akan membuat proses ripping* menjadi lebih lama. Namun sebaliknya, desain dengan resolusi kecil dikhawatirkan akan membuat gambar menjadi pecah dan tidak jelas. Bagaimana solusinya? *Ripping merupakan kepanjangan dari proses RIP Raster Image Processor, di mana desain berupa vektor dari berbagai software design seperti Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, InDesign, dan lainnya diterjemahkan menjadi titik-titik bitmap agar dapat dibaca oleh printer untuk dicetak. Proses ripping akan membuat ukuran file jadi lebih besar Sebaiknya sebelum buru-buru menyiapkan file desain dengan kualitas paling optimal, ketahui dulu ukuran media cetak yang akan Anda buat ya. Nyatanya, media cetak berukuran besar tidak membutuhkan kualitas desain yang paling bagus, justru media cetak berukuran kecil yang memerlukan gambar yang lebih tajam. Kualitas yang dimaksud di sini yaitu resolusi ya, Sahabat Laysander! Loh, bagaimana maksudnya nih? Begini, resolusi biasanya diukur dengan satuan dpi Dot per Inch, yaitu banyaknya jumlah titik atau dot pada setiap inci 1 inci = 2,54 sentimeter. Semakin tinggi dpi, maka semakin tinggi pula ketajaman gambar saat dicetak. Semakin rendah dpi, maka semakin rendah pula ketajaman gambar. Pertanyaannya, mengapa media cetak yang besar tidak memerlukan desain dengan dpi yang tinggi, padahal nantinya gambar tersebut akan dicetak dengan ukuran bermeter-meter? Papan reklame berukuran besar biasanya tidak akan dilihat dari jarak dekat, dan seringnya sih dibaca dari dalam mobil atau motor. Itu pun sambil lalu, dengan jarak belasan atau puluhan meter dari pandangan. Nah, inilah yang menjadikan desain spanduk berukuran besar tidak memerlukan ketajaman gambar yang maksimal. Alias, tidak apa jika gambarnya bukan berkualitas high-definition. Karena yang terpenting, desain masih terlihat dan tulisan masih terbaca dari jarak jauh. Sehingga, Anda tidak perlu memusingkan resolusi yang paling maksimal. Kalau Anda memilih kualitas maksimal, justru akan memperberat proses ripping, dan seolah memberi usaha berlebih yang tidak perlu lho! Sebaliknya, media cetak berukuran kecil seperti brosur atau stiker justru memerlukan resolusi yang lebih tinggi, karena akan dibaca dari jarak dekat, sehingga Anda perlu memastikan gambar tajam dan tidak blur agar dapat dibaca dengan baik. Jadi kalau gambar berukuran kecil dan dekat jarak pandangnya, pantang "menghemat" kualitasnya ya! Panduan Resolusi Gambar Setelah mengetahui kebutuhan dan ukuran media cetak, selanjutnya Anda perlu menyesuaikan resolusi gambar agar proses cetak menjadi lebih optimal. Ini dia beberapa tips dan rekomendasi resolusi gambar untuk kebutuhan cetak Anda Brosur, poster kecil, sticker, atau media cetak lain yang dibaca dari jarak dekat 300 dpi Poster, standing banner, atau media cetak lain yang dibaca dari jarak ±2 meter 100 dpi Baliho, banner atau spanduk besar, atau media cetak lain yang dibaca dari jarak ±10 meter minimal 20 dpi, namun biasanya sekitar 50-72 dpi untuk hasil yang bagus Rekomendasi ini berlaku untuk pengaturan resolusi ya, Sahabat Laysander! Secara ukuran lebar dan tinggi, harus tetap sesuaikan dengan ukuran masing-masing media. Misal akan mencetak di baliho berukuran 10x12 meter, di software design pun masukkan ukuran 10x12 meter ya. Tinggal pastikan resolusinya saja sudah disesuaikan. Anda juga perlu memilih printer yang tepat untuk mencetak kebutuhan Anda lho, Sahabat Laysander! Printer high resolution akan bisa mencetak gambar resolusi besar dengan hasil optimal. Namun gambar dengan resolusi besar ini tidak akan cocok dicetak dengan printer yang beresolusi kecil. Karena, mau bagaimana pun Anda mengaturnya, tetap tidak akan bisa menghasilkan kualitas yang sesuai, karena sudah kemampuan printernya sudah "mentok". Kesimpulannya, Anda tentu bisa melewati proses cetak yang lebih optimal dan proses ripping lebih efektif. Caranya, Anda hanya perlu menyesuaikan resolusi gambar dengan ukuran dan fungsi media cetak. Semakin besar ukuran, semakin kecil pula resolusi yang dibutuhkan; dan begitu juga sebaliknya, semakin kecil gambar yang akan dicetak, resolusinya pun harus semakin besar ya! Apabila Anda masih bingung dan memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan tanya langsung dengan tim Laysander di sini! Namun lain halnya dengan kucing jenis caracal. Caracal adalah jenis kucing liar berukuran sedang yang biasa ditemukan di sebagian besar wilayah Afrika dan Timur Tengah. Hewan yang satu ini rupanya sangat ahli berburu karena punya kemampuan berlari, melompat, dan memanjat dengan baik. Modern ini teknik cetak atau printing sangat dibutuhkan untuk di segala bidang bisnis. Dengan adanya teknologi printing, semua merk produk bisa dicetak dan menjadi salah satu bagian dari marketing yang sangat penting. Teknik cetak yang digunakan modern ini paling dikenal adalah digital printing. Metode ini digunakan dengan mencetak sebuah file softcopy sebuah desain yang kemudian di print menggunakan mesin khusus. Printing adalah bagian yang sangat penting, apa saja jenisnya dan apa kekurangan dan kelebihannya dari masing-masing jenis tersebut? Bukan hanya digital printing saja, tetapi juga teknik cetak lainnya yang hingga kini masih digunakan. Image Pengertian Printing dan Sejarahnya di Indonesia Ditilik dari pengertiannya, printing adalah proses massal yang dilakukan sebuah industri untuk menciptakan tulisan serta gambar di atas kertas menggunakan tinta. Proses cetak dilakukan dengan mesin. Ada dua jenis teknik cetak yang digunakan yaitu offset printing dan digital printing. Cetak offset hadir terlebih dahulu sebelum digital printing. Membicarakan soal sejarah teknik cetak, di Indonesia percetakan dikenal berkat kedatangan penjajah Belanda. Mesin Cetak dibawa untuk menyebarluaskan mengenai literatur agama. Sayangnya mesin cetak tersebut justru digunakan untuk membuat buku dan surat penting. Perkembangan pun terus meningkat dan di abad ke 19, orang Belanda membeli mesin cetak lagi yang lebih baik dan terbitlah surat kabar Nouvelles di tahun 1744. Dari sinilah, mulai banyak usaha percetakan dan pabrik kertas. Indonesia pada tahun 1976 memiliki mesin cetak offset sebanyak 385 buah. Kemudian bisnis percetakan menyebar hampir di seluruh pulau Jawa. Mesin cetak yang digunakan pertama kali ini adalah offset printing dan barulah berkembang menjadi digital printing. Perbedaan Offset Printing dan Digital Printing Dua jenis printing yang dijelaskan di atas memiliki banyak perbedaan. Pengertian dari offset printing adalah teknik yang mengandalkan transfer gambar terlebih dahulu pada plat yang bentuknya lembaran karet. Baru setelah itu masuk ke proses percetakan. Sedangkan digital printing adalah teknik cetak modern di mana media transfer yang digunakan bukan lagi plat karet tetapi dalam bentuk digital. Teknologi ini tentunya memberikan dampak positif di mana proses lebih cepat dan lebih banyak digunakan Ada beberapa perbedaan yang bisa diperhatikan dari kedua teknik printing tersebut yaitu 1. Proses atau metode Apabila dilihat dari proses pencetakannya, teknik printing offset harus menggunakan material atau plat bentuk lapisan karet. Sedangkan digital printing berupa file yang bisa langsung dicetak ke lebih banyak media bukan hanya kertas saja. 2. Skala percetakan Perbedaan terbesar dapat dilihat dari skala atau kuantitasnya. Cetak offset biasanya digunakan untuk percetakan dalam skala besar. Sedangkan printing digital untuk skala kecil saja. 3. Biaya produksi Unsur biaya juga bisa memperlihatkan perbedaanya. Karena digunakan untuk percetakan skala besar maka offset digital membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi. Berbeda dengan biaya produksi cetak digital yang lebih rendah karena skalanya kecil. 4. Waktu mencetak Dilihat dari prosesnya, waktu mencetak bisa dibedakan. Offset printing membutuhkan waktu cetak yang lebih lama karena prosesnya panjang dan bentuk mesin juga lebih besar. Sedangkan untuk digital printing biasanya mencetak dengan lebih cepat karena skala kecil dan mesin tidak terlalu besar. 5. Dampak yang dimunculkan pada lingkungan Soal lingkungan, offset printing meninggalkan lebih banyak sampah karena desain harus dicetak di atas plat karet. Selain itu untuk mendapatkan warna yang tepat perlu penyetelan yang tinggi sehingga kurang ramah lingkungan. Berbeda dengan digital printing yang prosesnya tidak banyak menghasilkan sampah. Kelebihan dan Kekurangan Offset Printing Setelah mengenal pengertian dari teknik offset dan perbedaannya dengan digital printing, maka kelebihan dan kekurangannya bisa diketahui. Offset printing adalah langkah yang umum yang paling banyak dilakukan. Perlu proses pengeringan karena proses percetakan menggunakan tinta basah. Untuk kelebihannya, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebagai berikut ini. Kuantitas hasilnya lebih banyak sehingga membuat harga per lembarnya lebih murah. Sekali cetak bisa menghasilkan ribuan lembar. Ukuran kertas bisa lebih besar seperti A1 hingga A0 karena ukuran mesin besar. Selain itu jenis kertas yang dicetak bisa beragam seperti tekstur yang kasar atau bergramatur. Bisa digunakan untuk mencetak warna emas atau perak hingga stabilo karena warna dicampur atau dibuat sendiri. Selain kelebihan, offset printing juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut ini Membutuhkan waktu produksi yang lebih lama karena dimulai dari pembuatan film, plat cetak, hingga menyetel warna pada mesin. Karena menggunakan tinta basah maka untuk waktu pengeringannya cukup lama. Karena banyak bahan yang digunakan untuk mencetak maka teknik bisa dibilang kurang ramah lingkungan. Kelebihan dan Kekurangan Digital Printing Pada teknik ini, semua rangkaian membutuhkan teknologi digital. Inovasi ini tentu saja memberikan banyak kelebihan serta kekurangan. Ada beberapa kelebihan yang akan diberikan dan didapatkan untuk metode cetak digital berikut ini. Bisa digunakan untuk mencetak dalam jumlah yang lebih sedikit. Teknik ini digunakan untuk mencetak dalam jumlah ratusan hingga satu lembar saja. Proses mencetak yang lebih cepat membuat digital printing sangat praktis. Tidak ada film hingga plat cetak yang digunakan. Biaya cetak yang lebih ekonomis karena proses mencetaknya memiliki skala lebih kecil. Selain kelebihan, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini beberapa kekurangan yang bisa diperhatikan sebagai berikut Warna pencetakan yang kurang konsisten, khususnya jika dicetak dengan skala besar. Tak hanya kuantitas kecil, ukuran kertas maksimal yang digunakan adalah A3+. Selain ukuran, berat kertas yang bisa digunakan maksimal adalah 270 gram saja. Harga bisa menjadi lebih mahal apabila ingin mencetak dalam skala yang besar. Jenis-Jenis Mesin Digital Printing yang Sering Digunakan Membahas mengenai teknik printing, maka tidak terlepas dari mesin apa saja yang digunakan. Soal mesin digital printing ada begitu banyak jenis yang sering digunakan. Berikut ini beberapa jenis mesin yang cukup populer dan banyak digunakan di Indonesia. 1. Printer Inkjet Soal mesin, printer inkjet adalah yang sering ditemui untuk penggunaan printing di rumah dan kantor. Skala percetakannya sangat kecil dan bisa digunakan untuk mencetak satu atau dua dari kertas undangan hingga mug serta foto. Kebanyakan printer ini digunakan untuk usaha UMKM. 2. Mesin Plotter Mesin digital printing ini memiliki kemampuan untuk mencetak media yang ukurannya lebih besar. Ada berbagai macam merk dengan ukuran bervariasi mulai dari ukuran 1,5 meter, 3,2 meter hingga 5 meter. Tinta yang digunakan lebih beragam dibandingkan printer inkjet yaitu tinta pigment, solvent, eco solvent dan UV. Baca Juga Cara Ngeprint Lewat HP yang Praktis dan Mudah 3. Digital offset Mesin ini digunakan untuk mencetak dalam skala yang paling besar dalam printing digital. Biasanya digunakan untuk perusahaan percetakan seperti buku, peta, cetak kalkir dan masih banyak lagi. Dalam proses pengerjaannya biasanya digunakan untuk hasil yang lebih cepat dengan desain terbaik. 4. 3D Printing Mesin ini adalah yang paling terbaru yaitu tahun 2013 dan hasilnya sangat menarik karena paling baru. Hanya saja mesin cetak ini hanya bisa digunakan untuk printing photopolymer karena media ini satu-satunya yang mampu menciptakan objek tiga dimensi. Namun karena peminatnya cukup sedikit maka masih belum percetakan yang menggunakannya. 5. Flatbed Printing Berbeda dengan mesin lainnya, mesin ini adalah yang digunakan untuk mencetak keramik, kaca akrilik, kayu bahkan kaca. Untuk mencetak menggunakan tinta UV yang bisa langsung kering dan ketahanannya cukup lama. Baik itu digital printing atau offset printing adalah teknik cetak yang terus menerus berkembang dan digunakan dalam sebuah bidang usaha. Kebutuhan ini akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Plotteradalah media cetak seperti printer namun memiliki ukuran yang lebih besar serta kegunaan yang optimal untuk objek gambar. Posted on February 18, 2016 February 18, 2016 Author Leave a Reply Cancel replyDalam mencetak, ternyata juga diperlukan teknik khusus untuk membuat hasil cetak sesuai kebutuhan, baik dari segi kualitas cetak maupun biaya yang dibutuhkan. Dua jenis proses cetak yang banyak digunakan ialah offset printing dan digital printing. 2 teknik printing ini sering bersinggungan. Tapi apasih perbedaan antara digital printing dan offset printing? Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknik? Yuk baca selengkapnya di bawah ini! Daftar isi Perbedaan Digital Printing dan Offset Printing Metode yang digunakan Proses cetak Hasil cetak Harga Kelebihan dan Kekurangan Digital Printing Kelebihan dan Kekurangan Offset Printing Perbedaan Digital Printing dan Offset Printing Berikut beberapa perbedaan dari kedua teknik cetak yang banyak digunakan tersebut 1. Metode yang digunakan Kedua jenis printing ini memiliki metode yang berbeda. Offset printing memakai metode cetak datar menggunakan plat yang sudah dicetak menyerupai dokumen atau gambar yang kamu miliki sebelum akhirnya dicetak ke kertas atau media lain. Berbeda dengan digital printing yang mengguna metode cetak digital. Proses cetak digital printing ini lebih modern karena sudah ada bantuan dari komputer yang bertugas mengirim desain pada mesin cetak. Bisa dibilang digital printing adalah teknik pengembangan dari offset printing yang sudah lebih dulu ada. 2. Proses cetak Pada offset printing, desain yang yang sudah disiapkan akan diproses secara manual bukan digital. Desain dibakar ke plat alumunium menggunakan tinta basah. Plat alumunium berisi desain cetak akan ditransfer terlebih dahulu ke plat offset berupa rubber blanket atau lapisan karet. Nah, lapisan karet ini selanjutnya akan digulirkan ke media cetak yang dibutuhkan seperti kertas. Alur cetak dari tinta menuju lapisan karet kemudian ke media ini disebut offset printing. 3. Hasil cetak Hasil cetak dari offset printing dan digital printing ini berbeda. Cetak menggunakan offset printing memberikan bentuk semacam lapisan karet karena memang proses cetaknya melalui rubber blanker atau lapisan karet. Berbeda dengan digital printing yang terlihat seperti hasil cetak printer pada umumnya, akan terlihat pula titik-titik pixel. Digital printing tidak menggunakan plat atau lapisan karet melainkan menggunakan toner printer laser atau tinta cair printer inkjet. 4. Harga Harga dari kedua jenis printing berbeda. Perbedaan ini bisa digunakan untuk memaksimalkan pengeluaranmu. Harga offset printing lebih mahal daripada digital printing. Di offset printing, harga lebih tinggi karena ada kebutuhan untuk mencetak plat lebih dulu. Namun, jika ingin mencetak dalam jumlah yang banyak, proses offset printing lebih murah dibandingkan digital printing. Nah, pada digital printing, jika kamu ingin mencetak dengan jumlah yang banyak, maka harganya jauh lebih mahal dibandingkan cara offset printing. Kelebihan dan Kekurangan Digital Printing Masih bingung seputar digital printing? Simak kelebihan dan kekurangannya berikut ini ya! 1. Kelebihan Digital Printing Bisa mencetak satuan tanpa harus berlembar-lembar karena mesin yang mendukung Bisa mengganti desain atau memakai banyak desain dalam sekali proses cetak Hasil cetak identik sebab prosesnya menggunakan mesin digital yang memungkinkan munculnya perbedaan itu kecil Waktu produksi cepat karena tidak membutuhkan pembuatan film atau plat cetak Praktis Harga lebih ekonomis untuk skala kecil 2. Kekurangan Digital Printing Biaya lebih mahal jika mencetak dalam jumlah banyak Jika cetak dalam skala besar, warna yang dihasilkan tidak konsisten Bisa mencetak pada media maksimal ukuran A3+ dengan gramatur maksimal 270 gsm Kualitas cetak terutama ketajaman warna lebih rendah dibanding offset printing Material media print cukup terbatas Warna bisa kurang akurat karena menggunakan tinta standar yang kadang tidak cocok dengan warna yang dibutuhkan Hanya cetak menggunakan format CMYK agar hasil maksimal Kelebihan dan Kekurangan Offset Printing Untuk kelebihan dan kekurangan offset printing, perhatikan uraian berikut ya 1. Kelebihan offset printing Bisa mencetak dalam jumlah sangat banyak di atas ribuan lembar. Semakin banyak jumlah cetak, maka harga per lembar akan semakin murah Bisa mencetak di kertas dengan gramatur tebal sampai 300 gsm hingga tekstur kasar Bisa mencetak hingga ukuran yang besar seperti A1 atau A0 Bisa mencetak dengan warna khusus seperti emas, perak, atau warna stabilo 2. Kelemahan offset printing Waktu produksi lebih lama karena ada proses pembuatan film, cetak pelat, hingga penyetelan tinta mesin. Selain itu, juga membutuhkan proses pengeringan karena penggunaan tinta basah Kurang ramah lingkungan karena banyak sampah saat proses penyetelan warna berlangsung Membutuhkan biaya mahal jika dikerjakan untuk kuantitas sedikit atau skala kecil Jika terjadi kesalahan pada cetak pela, maka sulit untuk diperbaiki. Dalam beberapa kasus, bahkan harus mengulang proses dari awal Pilih Mana, Digital Printing atau Offset Printing? Nah, gimana nih Sobat Fast Print? sudah tau kan perbedaan digital printing dan offset printing? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika kamu ingin mencetak dalam jumlah besar dan biaya murah, maka offset printing solusinya. Namun, jika ingin mencetak satuan dalam waktu yang cepat, digital printing adalah yang terbaik! Fast Print menyediakan kebutuhan digital printing mulai dari sparepart, kertas, tinta, hingga stempel flash yang Berkualitas dan Terjangkau!